Silahkan Join AGLOCO

Monday, September 24, 2007

Gemolong Dipercepat Menjadi Perkotaan

GELIAT pembangunan infrastruktur Gemolong yang bakal tumbuh menjadi perkotaan, relatif cepat. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sejumlah kantor perbankan, toko emas, showroom motor, toserba, dan plaza dibangun di daerah itu.

Karakteristik masyarakatnya yang ramah dan bergerak dalam usaha perdagangan dan jasa, ikut memacu pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan kota. Tak ayal, harga tanah pun melambung tinggi.

Jika di Sragen Kota di Jl Raya Sukowati atau sekitar 30 km dari Gemolong masih banyak ditemui harga tanah Rp 700.000/m2, di Gemolong harga tanah di Jl Sukowati (namanya sama) melambung hingga Rp 3-5 juta/m2.


''Itu pun jarang ada orang yang menjual tanahnya,'' tutur Joko Maryono, penjual mebel Dadi Mulyo di Jl Sukowati Gemolong.

Dia mengatakan, kalau ada yang menjual tanah di kawasan perdagangan Gemolong, berapa pun pasti akan dibeli. Bahkan ada yang berani mematok harga Rp 5 juta/m2.

Memang harga tanah kini selangit, bahkan cenderung gila-gilaan. Namun yang akan menjual dengan iming-iming harga tinggi siapa?

Sebab banyak pemilik tanah dan pedagang mengetahui prospek kawasan perdagangan di Jl Sukowati Gemolong, diprediksi akan menjadi pusat kegiatan perdagangan yang ramai dan menjadi jujugan orang. Setahun silam, Samto memiliki tanah sempit di sebelah timur Mapolsek Gemolong, berukuran 3 x 7m dan dibeli pedagang Rp 150 juta.

Padahal sesuai nilai jual objek pajak (NJOP) yang menjadi patokan di Kantor PBB Surakarta, harga tanah itu tak lebih Rp 500.000/m2. Prediksi Gemolong bakal kuncara itu sangat relevan.

Hingga Bupati H Untung Wiyono buru-buru berpesan kepada masyarakat setempat, jika dalam jangka 10 tahun mendatang kota itu sudah sangat maju, jangan melupakan induknya (Sragen Kota).

Untuk persiapan pecepatan agar kota kecamatan itu berkembang menjadi perkotaan, Bupati mengubah status Desa Gemolong, Kwangen, Ngembatpadas, dan Kragilan, Kecamatan Gemolong, menjadi kelurahan.

[+/-] Selengkapnya...

Tentang AGLOCO

AGLOCO™ adalah network Ekonomi berbasis internet yang pertama, yang memungkinkan Anda untuk menikmati penghasilan dari internet. Iklan, merchant, dan bisnis lainnya saat ini membayar banyak pada suatu perusahaan yang dapat membawa orang-orang seperti Anda untuk mengunjungi situs mereka serta melakukan transaksi. Dengan AGLOCO™, mereka akan membayar Anda.
AGLOCO™ juga sebagai komunitas global dari pengguna internet dimana member aktif akan dibayar untuk seluruh aktifitas onlinenya. Dengan download teknologi Viewbar™ yang cocok, member mendapat keuntungan yang banyak. AGLOCO™ juga membayar membernya untuk mereferensikan temannya pada komunitas ini, hingga 4 level.
Hanya dengan memasang Viewbar di desktop saat terhubung ke internet serta mereferensikan program ini ke orang lain maka Anda akan memperoleh bagian penghasilan dari AGLOCO™. Viewbar akan menampilkan iklan yang relevan diseluruh jaringan (member) AGLOCO™. Termasuk di komputer Anda bila Anda sudah jadi member AGLOCO™. Dari pemasang iklan inilah penghasilan AGLOCO™ dibagikan keseluruh membernya.

Segera daftar dan referensikan
kepada teman-teman Anda sebelum mereka tahu dari orang lain!


PENTING: Sebelum daftar pastikan dulu seting “Time Zone” di komputer anda sudah benar (GMT+07:00 Bangkok, Hanoi, Jakarta) atau sesuai zona dimana anda berada. Beberapa kasus member gagal mengisi formulir pendaftaran dikarenakan “Time Zone” nya salah. Caranya: klik 2 kali, jam/tanggal di Taskbar kanan bawah dan sesuaikan dengan zona lokasi Anda.

[+/-] Selengkapnya...

Potret Potensi Gemolong


Letak yang strategis menjadi keunggulan tersendiri.

Gemolong yang pernah menjadi pusat pemerintahan di tingkat pembantu bupati (kawedanan) dan mencakup enam wilayah kecamatan, merupakan salah satu kecamatan yang mengalami akselerasi pembangunan cukup pesat di Kabupaten Sragen.
Dinamisasi masyarakatnya pun begitu kentara di bidang perdagangan, industri kecil-menengah, pendidikan maupun kesehatan. Berikut ini laporan wartawan SOLOPOS tentang potensi Kecamatan Gemolong
Letak geografis Gemolong yang menghubungkan jalur Kota Solo-Karanganyar-Purwodadi serta Boyolali-Sragen-Jawa Timur (Jatim), sedikit banyak telah memikat hati Bupati Sragen Untung Wiyono sehingga merasa perlu cawe-cawe memajukan wilayah berpenduduk 45.630 jiwa ini. Bahkan berulang kali Bupati telah menyatakan tekad dan komitmennya menjadikan Gemolong sebagai pusat kegiatan kedua di Bumi Sukowati, setelah Sragen Kota. Untung menegaskan, pengembangan Gemolong sebagai Sragen II dilakukan dalam jangka waktu lima tahun hingga tahun 2012 mendatang.
Pada tahun I (2007) Pemkab Sragen akan memfokuskan pengembangan bidang pendidikan dan kesehatan di Gemolong. Konkretnya yakni dengan menyediakan fasilitas penunjang kesehatan dan pendidikan yang memadai seperti rumah sakit (RS) dan sekolah bertaraf atau berstandar internasional.
Tujuannya menarik potensi masyarakat di sekitar Gemolong seperti Gondangrejo, Karanganyar; Kabupaten Purwodadi, Kabupaten Boyolali, bahkan Kota Solo.
”Sekolah-sekolah bertaraf internasional telah dibangun dan akan terus dikembangkan guna mewujudkan Gemolong sebagai pusat pendidikan di wilayah eks Kawedanan Gemolong dan sekitar, termasuk Kabupaten Karanganyar, Boyolali, Grobogan bahkan Solo,” ujar Bupati kepada Espos, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Untung, Pemkab juga akan meningkatkan standar pelayanan kesehatan masyarakat eks Kawedanan Gemolong dengan mengembangkan Puskesmas I Gemolong menjadi rumah sakit (RS), serta meresmikan kegiatan operasional Puskesmas Gemolong II. Berbagai infrastruktur penunjang pembangunan seperti ring road (jalan lingkar), terminal, jalan, serta penataan wajah kota Kecamatan Gemolong, kata Bupati, segera menyusul direalisasikan.
Gantungan hidup
Di sektor industri, Pemkab menggagas pengembangan kerajinan mebel yang selama ini telah menjadi gantungan hidup ratusan kepala keluarga (KK) baik di Gemolong maupun sejumlah kecamatan di sekitarnya.
”Kawasan eks Kawedanan Gemolong akan kami kembangkan menjadi kawasan industri yang berbasis pada potensi yang ada selama ini, seperti mebel. Hal ini sangat potensial karena daerah ini berada di jalur vital Jl Raya Solo-Purwodadi. Apalagi, Pemkab juga sudah menjalin kerja sama dengan Asmindo Komda Surakarta dengan mendirikan Sentra Industri Mebel dan Kerajinan Asmindo-Sragen (Simas) di Kalijambe,” papar dia.
Untung menambahkan, rencana jangka pendek dan jangka menengah pengembangan Gemolong ada dalam master plan yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Senada, Sekretaris Camat (Sekcam) Gemolong, Samsuri, saat ditemui Espos menyatakan, potensi terbesar Gemolong saat ini yakni letaknya yang sangat strategis, ditunjang besarnya komitmen Pemkab Sragen dalam mengembangkan Gemolong. Hal itu dapat dilihat dengan telah dibangunnya infrastruktur publik seperti Pasar Gemolong II, serta rencana revitalisasi Pasar Gemolong I.
Namun diakuinya, kendati cukup banyak warga yang bekerja di sektor perdagangan dan industri mebel, sebagian besar warga Gemolong masih menggantungkan hidup dari mata pencaharian sebagai petani. Padahal, sektor agraris wilayah ini tak didukung dengan kemudahan mendapatkan air. Dengan kata lain petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengolah lahan.

Data monografi Kecamatan Gemolong

Nama Kecamatan : Gemolong
Camat : Warno
Luas wilayah : 4.022,86 hektare (tanah sawah:2.138,54 ha;tanah kering:1.884,32 ha)
Jumlah penduduk : 45.630 jiwa (L:22.296 jiwa;P:23.334 jiwa)
Sex ratio : 975 laki-laki/1.000 perempuan
Dependency ratio : 58/100 orang
Pertumbuhan penduduk total : 0,57%
Pertumbuhan penduduk alami : 0,21%

Tabel distribusi wilayah administrasi per desa/kelurahan
No Nama desa Status desa Jml dukuh Jml RT Jml RW
1. Kaloran Desa 6 24 3
2. Ngembatpadas Kelurahan 8 26 4
3. Kragilan Kelurahan 10 20 3
4. Brangkal Desa 9 15 3
5. Jatibatur Desa 16 22 5
6. Peleman Desa 11 23 4
7. Genengduwur Desa 12 11 5
8. Tegaldowo Desa 17 22 3
9. Gemolong Kelurahan 14 43 4
10. Kwangen Kelurahan 8 20 3
11. Purworejo Desa 10 14 3
12. Jenalas Desa 10 17 3
13. Kalangan Desa 15 13 3
14. Nganti Desa 4 13 5

Tabel luas tanah kas desa per desa/kelurahan
No Nama desa Tanah sawah(ha) Tanah kering(ha)
1. Kaloran 2,00 -
2. Ngembatpadas 4,94 -
3. Kragilan 1,09 -
4. Brangkal 2,17 0,41
5. Jatibatur 20,03 -
6. Peleman - -
7. Genengduwur 14,64 -
8. Tegaldowo 5,75 -
9. Gemolong 3,64 0,44
10. Kwangen 2,24 0,24
11. Purworejo - 0,45
12. Jenalas Desa 2,96 -
13. Kalangan Desa 1,02 -
14. Nganti Desa - -

Tabel sarana perekonomian per desa/kelurahan
No Desa Pasar umum Pasar hewan Toko kios Warung
1. Kaloran 1 - 14 - 5
2. Ngembatpadas - - 32 - 12
3. Kragilan - - 20 - 14
4. Brangkal - - 13 - 5
5. Jatibatur - - 7 - 3
6. Peleman - - 8 - 4
7. Genengduwur - 1 15 - 5
8. Tegaldowo - - 20 - 5
9. Gemolong 1 - 244 43 172
10. Kwangen - - 17 - 9
11. Purworejo - - 9 - 5
12. Jenalas - - 9 - 5
13. Kalangan - - 4 - 7
14. Nganti 1 - 6 - 5

Jumlah perusahaan/industri per desa
No Desa Besar Sedang Kecil Rumah tangga
1. Kaloran - - - 94
2. Ngembatpadas - 2 2 231
3. Kragilan - 1 20 220
4. Brangkal - - 3 61
5. Jatibatur - - - 76
6. Peleman - - 1 84
7. Genengduwur - - - 51
8. Tegaldowo - - 3 62
9. Gemolong - 1 17 152
10. Kwangen - - - 43
11. Purworejo - 1 2 44
12. Jenalas - - 2 45
13. Kalangan - - - 53
14. Nganti - - - 54

[+/-] Selengkapnya...

Welcome To Gemolong


Assalamu'alaikum wr wb
Kagem Para duGem (dunia Gemolong) sedaya,

Kutha Gemolong termasuk dalam wilayah Kabupaten Sragen , Jawa Tengah (Central Java) , Indonesia.
Bagi yang di rantau, ' Gemolong ' adalah kata kunci magis. Dengan 'Gemolong', orang yang sebelumnya belum pernah ketemu -bukan teman se-'thong-krongan'- tiba-tiba menjadi kakak/adik. Atau yang karena perbedaan generasi atau angkatan, tiba-tiba menjadi saudara kembar yang lahir bersamaan.

Bagi kami yang berada di diluar " Cybercity Gemolong " , sudah jamak bila dalam pertemuan ada minimal 2 (dua) orang Gemolong, idiom aneh akan bermunculan seperti "Wis thukul?", "omah ra olah-olah", "pangan salim", "pathak warak", "sing ra ngopi entuk-ke Iyek", "piye, jare ketiban blandar?", dsb. dsb.
'Gemolong' bukan cuma 8 huruf. 'gemolong' adalah jutaan huruf, yang dari sana bisa terkenang peristiwa atau relasi, yang membuat kita begitu ingin kembali di titik itu.

Situs http://gemolong.multiply.com mencoba membuat temali yang koyak, terjalin kembali. "Ngumpulke balung pisah" secara elektronis. Atau kerennya e-reuni.

Yang pernah tinggal dan besar di Gemolong pasti tahu, Warung pecelnya Bu Giyo, Sate Kambingnya Bu Sulomo/Pak Bibit atau Mbah Darmo, Soto/Baksonya Pak Juki, Toko Lestari, Masjid Baitussalam, Lapangan Suci, dsb.
Ayo padha ngumpulke balung pecah para duGem....

Salam Hangat,
Admin
Gemolong Beyond To Cybercity

[+/-] Selengkapnya...